ANALISIS
PEMAKAIAN KATA BAKU DAN TIDAK BAKU DALAM ARTIKEL BERJUDUL “PABRIK TEMPURUNG
TERBAKAR” PADA SURAT KABAR ANALISA EDISI 12 DESEMBER 2016
Oleh
Henrico Febriansyah Simatupang
(168150039)
Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas Medan
Area
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemakaian
kata baku dan tidak baku dalam artikel berjudul “Pabrik Tempurung Terbakar”
pada surat kabar Analisa edisi 12 Desember 2016. Metode penelitian menggunakan
metode kualitatif deskriptif. Adapun populasi pada penelitian ini adalah
aktivitas pabrik tempurung. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kasus
kebakaran. Dengan mendeskripsikan pemakaian kata baku dan tidak baku dalam
kasus kebakaran. Penelitian ini Teknik yang digunakan didalam penelitian ini
teknik simak dan catat. Teknik dimana kita menyimak dan mencatat penggunaan
bahasa yang digunakan didalam isi surat kabar tersebut. Teknik analisis data
yang digunakan adalah triangulasi data yang berupa reduksi data penyajian data
dan verivikasi data. Simpulan penelitian ini yaitu disimpulkan penggunaan kata
baku dan makna kata dalam Pemakaian Kata Baku Dan Tidak Baku Dalam Surat Kabar
“Pabrik Tempurung Terbakar” adalah 97%
tergolong amat baik. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata baku pada tulisan
yg tertera dalam isi surat kabar tersebut tergolong amat baik. Dalam kesalahan
penggunaan kata baku hanya beberapa yaitu sebanyak 2 kata yang merupakan kata
yang tidak baku.
Kata kunci: kata baku, kata tidak
baku, artikel
Pendahuluan
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa dari ibu bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh
masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia.
Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berawal
dari pernyataan dan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah pemuda.
Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, disamping menjadi
alat komunikasi antar etnis yang mempunyai bahasa daera masing-masing sebagai
bahasa pertama, bahasa Indonesia juga telah menjadi alat komunikasi efektif
bagi terjalinnya hubungan antar etnis di Indonesia. Oleh karena itu pengetehuan
dalam bahasa baku cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bias diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan
benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.
Bahasa Indonesia perlu dipelajari
oleh semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi
seluruh warga Negara Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasa
Indonesia itu ada yang disebut bahasa baku. Dimana bahasa baku merupakan
standar penggunaan bahasa yang dipakai dalam bahasa Indonesia. Istilah bahasa
baku telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Namun pengenalan istilah tidak
menjamin bahwa mereka memahami secara komprehensif konsep dan makna istilah
bahasa baku tersebut. Hal ini terbukti bahwa masih banyak orang atau masyarakat
berpendapat bahasa baku sama dengan bahasa yang baik dan benar. “Kita berusaha
agar dalam situasi resmi kita harus
berbahasa yang baku. Begitu juga dalam situasi yang tidak resmi kita berusaha
menggunakan bahasa yang baku”.
Slogan “pergunakanlah bahasa
indonesia yang dan benar”. Tampaknya mudah untuk diucapkan, nmaun maknanya
tidak jelas. Slogan itu hanya suatu retorika yang tidak berwujud nyata, sebab
masih diartikan bahwa di segala tempat
kita harus menggunakan bahasa baku. Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa
halyang menarik untuk dibahas tentang pengertian bahasa baku, pengertian bahasa
tidak baku, pengertian bahasa Indonesia baku, pengertian bahsa Indonesia tidak
baku, cirri-ciri bahasa baku dan tidak baku, pemakaian bahasa Indonesia yang
baik dan benar, serta contoh-contoh kesalahan berbahasa.
Banyak sekali penggunaan kalimatyang
kita gunakan tetapi kita tidak menyadari kalau penggunaan tersebut kurang tepat
dan hal tersebut tanpa kita sadari merubah makna, penulisan,dan pengucapan.
Seseorang yang mengetahui suatu kata
tetapi tidak mampu merangkanya berarti tidak mengetahui makna kata tersebut.
Dan hal itu bisa menyebabkan kesalahan dalam penulisan kalimat. Pengaruh bahasa
asing dan bahasa daera juga menjadi penyusunan kalimat. Ditambah lagi dengan
minimnya pengetahuan masyarakat mengenai tatabahasa Indonesia. Maka tidak
jarang seseorang merasa kesulitan dalam membedakan kata baku dan tidak baku
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif deskriptif. Dengan mendeskripsikan pemakaian kata
baku dan tidak baku dalam artikel surat kabar.
Hasil dan Pembahasan
Dari berita pada surat kabar
tersebut, ada sebanyak 3 kata yang merupakan kata yang tidak baku, jika dilihat
dari keseluruhan berita, maka dapat dilihat kata yang menggunakan kata baku.
Setelah di analisis maka didapati beberapa kata yang merupakan bahasa yang
tidak baku yaitu:
Ditaksir
Dicek
Sekira
Persentase Penggunaan Bahasa Baku
Hasil penelitian yang meliputi
analisis kata baku dan tidak baku dapat disimpulkan melalui rumus berikut :
Persentase
bahasa yang tidak baku : bahasa tidak baku : jumlah kata x 100%
Persentase
bahasa yang baku : bahasa baku : jumlah kata x 100%
Persentase
bahasa yang tidak baku : 3 : 131 x 100% = 2,29%
Persentase
bahasa yang baku : 128 : 131 x 100% = 97,70%
Setelah
persentase kita ketahui maka selanjutnya yaitu mencocokan dengan table indikator
yaitu :
No
|
Kategori
|
Kualifikasi
|
Rentang Nilai
|
1
|
A
|
Amat Baik
|
90-100
|
2
|
B
|
Baik
|
72-89
|
3
|
C
|
Sedang
|
57-71
|
4
|
D
|
Kurang
|
34-56
|
Setelah
dilihat dari table indicator ternyata penggunaan bahasa baku pada artikel surat
kabar analisa “Pabrik Tempurung Terbakar” tergolong amat baik.
Perbaikan Dalam Penggunaan Bahasa
Tidak Baku
Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa
Indonesia adalah ejaan yang disebut ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
(EYD). EYD mengatur mulai dari penggunaan huruf, penulisan kata (dasar,
serapan), penulisan artikel, penulisan angka, penulisan unsure serapan, sampai
pada penggunaan tanda baca. Setelah di analisis, maka berikut perbaikan dalam
penggunaan bahasa yang tidak baku:
Kata
tidak baku
|
Perbaikan
|
Ditaksir
|
Diperkirakan
|
Dicek
|
Diperiksa
|
Sekira
|
Sekitar
|
Kata baku yang digunakan adalah
kata-kata umum yang sudah lazim digunakan atau yang frekuensi penggunaannya
cukup tinggi. Kata-kata yang belum lazim atau masih bersifat kedaerahaanya
sebaiknya tidak digunakan, kecuali dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.
Dari perbaikan tersebut terlihat beberapa penulisan yang berbeda dari bahasa
baku dan penulisan yang kurang tepat.
Simpulan Dan Rekomendasi
Berdasarkan
dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis teliti uraikan maka
dapat disimpulkan penggunaan kata baku dan makna kata dalam Pemakaian Kata Baku
Dan Tidak Baku Dalam Artikel Surat Kabar Analisa “Pabrik Tempurung Terbakar”
adalah tergolong amat baik. Hal
ini dapat dilihat dari penulisan kata baku surat kabar tersebut tergolong amat
baik. Dalam kesalahan penggunaan kata baku hanya beberapa yaitu 3 kata yang
merupakan kata yang tidak baku.
Kedepannya diharapkan beberapa
perbaikan kecil berupa penulisan dan penggunaan bahasa baku yang semakin lebih
baik lagi.
Daftar Pusaka
Ziki
Wahyu Rinaldi. “analisis pemakaian kata baku dan tidak baku dalam pementasan
drama musical apel” Universitas Negeri Medan.
bagus.. semoga berguna dan sangat membantu
BalasHapusmantap :v aku ambil ya makalahnya :v
BalasHapusoiya jangan lupa ke blog ku ya gan naga-hanyut.blogspot.com
Mantap ko
BalasHapusmksi rara :)
BalasHapusSama sama
Hapus